- Mengapa Perlu Membedong?
- Apa Itu Refleks Moro?
- Apakah Bedong Aman?
- Apakah Bedong Mengurangi Risiko Sindrom Kematian Mendadak pada Bayi (SIDS)?
- Apakah Bedong Akan Membuat Bayiku Tidur Terlalu Nyenyak Hingga Menjadi Berbahaya?
- Apakah Bedong Bisa Berbahaya?
- Apakah Bedong Bisa Menghambat Perkembangan Bayi?
- Apakah Bedong Sesuatu yang Baru?
- Kapan Harus Berhenti Membedong?
- Jadi Apakah Kami Akan Mengubah Pandangan Tentang Bedong?
Apakah Saya Harus Membedong Bayi Saya?
Topik ini seringkali ditanyakan calon orang tua tentang bedong bayi! Kenapa perlu dibedong? Apakah bedong membuat bayi lebih aman? Bagaimana cara membedong yang benar? Apakah bedong bisa menunda perkembangan penting? Kapan harus mulai atau berhenti membedong? Apakah bedong adalah pilihan yang tepat untuk bayiku?
Disini kita akan bantu menjawab semua pertanyaan ini, tidak hanya berdasarkan pengalaman pribadi tetapi juga dari hasil penelitian berbasis bukti, sehingga kamu bisa membuat keputusan terbaik tentang bedong untuk keluargamu.
Kenapa Perlu Bedong?
Di dalam rahim, bayi tumbuh dan berkembang dalam ruang yang sempit dan nyaman. Ruang sempit itu memberikan rasa aman dan nyaman bagi bayi di dalam rahim, dan bedong membantu menciptakan kembali lingkungan yang serupa di luar rahim untuk bayi baru lahir. Kerapatan bedong juga membantu menenangkan refleks Moro saat bayi mencoba tidur.
Bedong benar-benar memberikan rasa nyaman dan aman. Untuk bayi prematur, bedong dapat memberikan manfaat seperti: "perkembangan neuromuskular yang lebih baik, lebih sedikit stres fisiologis, motorik yang lebih teratur, dan kemampuan regulasi diri yang lebih baik." Penelitian juga menunjukkan bahwa bayi cukup bulan menangis lebih sedikit ketika dibedong dibandingkan dengan teknik menenangkan lainnya, dan "bedong dapat meredakan rasa sakit pada bayi." (1)
Jelas kan? Bedong bisa luar biasa untuk bayi! Jika bayimu tidak suka dibedong, jangan berhenti membaca sekarang! Blog 7 Tips Tidur Newborn bisa membantumu.
Apa Itu Refleks Moro?
Pernahkah kamu melihat bayi baru lahir tiba-tiba melempar kedua lengannya ke belakang dan mulai menangis saat kamu meletakkan kepalanya atau saat mereka mendengar suara keras? Itu adalah refleks Moro. Bayangkan betapa mengganggu refleks itu ketika bayi sedang mencoba tidur!
Bedong membantu menenangkan refleks Moro dan mencegah lengan kecil yang manis itu bergerak liar saat bayi mencoba tidur.(2,3) Itulah yang membuat bedong menjadi alat yang sangat kuat, terutama untuk bayi baru lahir.
Refleks Moro biasanya memudar dan hilang antara usia 3 hingga 6 bulan. Ingatlah bahwa refleks ini adalah respons yang tidak disengaja, yang berarti bahwa refleks ini tidak akan bertahan lebih lama atau menghilang lebih cepat hanya karena bayi dibedong atau tidak dibedong.
Apakah Bedong Aman?
Ya, aman! Bedong aman selama kamu mengikuti pedoman yang direkomendasikan oleh American Academy of Pediatrics (AAP). (4,5)
Menurut AAP (4), "jika dilakukan dengan benar, bedong bisa menjadi teknik yang efektif untuk menenangkan bayi dan membantu mereka tidur." Masyarakat Pediatri Kanada (6) juga setuju dan mengatakan bahwa "bedong aman jika dilakukan dengan benar."
Bayi yang dibedong dengan aman:
- tidak berisiko tertutup hidung atau mulutnya oleh bedong,
- memiliki ruang gerak yang cukup untuk pinggul,
- dibedong dengan kencang tetapi masih bisa bernafas dengan lega, dengan dada yang pas, namun masih ada ruang bagi tanganmu untuk masuk,
- tidak berkeringat, memerah, atau menunjukkan tanda-tanda kepanasan,
- dibaringkan dengan aman pada posisi terlentang. Hentikan bedong saat bayimu mulai menunjukkan tanda-tanda berguling.
Aku sangat menyarankan menggunakan bedong dengan velcro atau resleting agar proses membedong lebih aman dan mudah dilakukan.
Apakah Bedong Mengurangi Risiko Sindrom Kematian Mendadak pada Bayi (SIDS)?
Bisa! Ada bukti bahwa bedong bisa mengurangi risiko SIDS. Wahai parents, kami tahu: SIDS memang menakutkan. Bukan ingin menambah stresmu, tetapi jika ada satu alat yang bisa membuat segalanya lebih mudah dan sedikit menakutkan, mengapa tidak?
Kita tahu bahwa "posisi terlentang adalah yang terbaik" untuk tidur karena ini mengurangi risiko SIDS. Penelitian menunjukkan bahwa bedong membantu menjaga bayi tetap tidur terlentang dengan aman. Ada penelitian menarik (8) tentang sejarah bedong dan kekhawatiran mengenai SIDS jika kamu ingin membaca lebih lanjut.
Beberapa orang tua mungkin tergoda untuk menidurkan bayi baru lahir dalam posisi tengkurap meskipun sudah mengetahui rekomendasi ini. Mereka mungkin berpikir bahwa bayinya akan tidur lebih nyenyak dengan posisi tengkurap. Namun, penelitian (7) justru menunjukkan bahwa meskipun bayi yang tidur tengkurap terbangun lebih sedikit, ini tetap tidak aman.
Bedong membantu bayi tidur dengan nyenyak sambil tetap aman. Jika kamu merasa bayimu tidak suka dibedong atau hanya bisa tidur tengkurap, kamu tidak sendirian: cari dan ikuti kelas-kelas bayi khusus untuk topik bedong bayi atau baca 7 Tips Tidur Newborn Hingga 5 Bulan Pertama.
Apakah Bedong Membuat Bayi Tidur Terlalu Nyenyak Hingga Berbahaya?
Kamu pasti pernah mencari tahu validasi dan mendengar tentang banyaknya informasi di luar sana. Aku tahu kamu melakukan yang terbaik untuk bayimu. Mungkin kamu pernah mendengar seseorang mengatakan bahwa bedong berbahaya karena bayi yang dibedong bisa tidur terlalu nyenyak.
Kami akan mencoba bantu menjelaskan penelitian berikut ini deh.
Beberapa orang mungkin menggunakan penelitian ini (7) ketika berbicara tentang bedong dan refleks startle. Kamu mungkin pernah membaca ini: "Bedong memiliki efek yang signifikan dalam menghambat perkembangan arousal dari batang otak ke arousal penuh yang melibatkan korteks dalam QS. Bedong mengurangi rangsangan spontan dalam QS dan meningkatkan durasi tidur REM, mungkin dengan membantu bayi kembali tidur secara spontan, yang dapat membatasi intervensi orang tua."
Dalam istilah sederhana, ini berarti bahwa jika bayimu dibedong, dia mungkin bisa tidur sangat nyenyak hingga tidak perlu membangunkanmu. Tidur yang sangat nyenyak ini mungkin terdengar menarik bagimu, atau mungkin terdengar menakutkan karena kamu khawatir bahwa tidur yang terlalu dalam ini mungkin tidak baik untuk bayimu.
Tapi, kita harus terus membaca: kesimpulan ini (kalimat berikutnya) sering kali tidak disebutkan saat dibagikan di media sosial: "Karena alasan ini, bedong yang aman yang memungkinkan fleksi/abduksi pinggul dan ekspansi dinding dada dapat membantu orang tua menjaga bayinya dalam posisi tidur terlentang dan dengan demikian mencegah risiko sindrom kematian mendadak yang terkait dengan posisi tidur tengkurap." (7)
Sudah jelas kan? Jangan lewatkan ini! Penelitian ini menyimpulkan bahwa karena bayi akan tidur sangat nyenyak, bedong itu BAIK. Penelitian ini mengatakan, dengan jelas, bahwa bedong dapat membantu mencegah SIDS.
Apakah Bedong Bisa Membahayakan Bayi?
Dalam penelitian ini (1), bahaya hanya terjadi jika bedong tidak dilakukan dengan aman ATAU jika orang tua terus membedong setelah bayi bisa berguling sendiri ke posisi tengkurap. Inilah mengapa bedong yang aman sangat penting! Penelitian ini membahas banyak risiko potensial dari bedong yang tidak benar, tetapi tidak pernah menyebutkan kekhawatiran tentang keterlambatan perkembangan atau konsekuensi neurologis dari bedong.
Apakah Bedong Dapat Menghambat Perkembangan Bayi?
Penelitian TIDAK menunjukkan bahwa bedong merugikan perkembangan bayi!
Dalam sebuah studi (1), dinyatakan secara langsung bahwa "tidak ada bukti bahwa bedong memiliki efek jangka pendek atau jangka panjang pada pencapaian tonggak perkembangan motorik."
Studi lain (9) yang meneliti bayi yang dibedong dalam waktu yang lama (lebih dari 7 bulan) menunjukkan bahwa bayi yang dibedong maupun yang tidak dibedong tidak memiliki perbedaan yang signifikan dalam perkembangan mental atau psikomotor awal anak. Sekarang, karena faktor keselamatan, TIDAK disarankan bedong setelah bayi mulai bisa berguling sendiri. Namun, bahkan dalam budaya di mana bedong dilakukan pada bayi di atas 7 bulan, penelitian menunjukkan tidak ada kekhawatiran perkembangan terkait bedong.
Sekali lagi, dengarkan ini: tidak ada yang pernah menyarankan bedong pada bayi setelah mereka mulai menunjukkan tanda-tanda bisa berguling sendiri, seperti yang disarankan oleh American Academy of Pediatrics (AAP)(5). Di lain pihak, ada penelitian yang menunjukkan bahwa tidak ada efek negatif terhadap perkembangan akibat bedong.
Apakah Bedong Sesuatu yang Baru?
Itu pertanyaan yang bagus! Jawaban singkatnya, tidak! Bedong sudah ada selama berabad-abad.
Bedong adalah praktik lama yang ada di banyak budaya (1) dan telah digunakan selama berabad-abad baik dalam praktik medis maupun perawatan anak. Bedong baru-baru ini menjadi populer di budaya Barat karena rekomendasi “tidur terlentang adalah yang terbaik” yang dimulai pada tahun 1990-an. Namun, itu tidak berarti bedong baru dimulai dalam 30 tahun terakhir ini.
Sebuah penelitian (1) bahkan menyebut bedong sebagai "praktik perawatan anak yang hampir universal sebelum abad ke-18." Bedong telah lama menjadi strategi untuk menenangkan bayi.
Meskipun mengetahui semua ini, bagi kami, sejarah (8) saja tidak cukup. Beberapa penelitian khusus tentang manfaat bedong yang ada di bagian referensi di bawah mestinya membuat orang tua yakin bahwa bedong, jika dilakukan sesuai pedoman keamanan, tidak hanya aman tetapi juga bermanfaat untuk bayi kamu!
Kapan Harus Berhenti Membedong Bayi?
Demi keamanan, kamu harus berhenti membedong ketika bayimu mulai menunjukkan tanda-tanda bisa berguling. Jika kamu memiliki pertanyaan tentang proses transisi ini, kamu bisa membaca blog khusus tentang cara beralih dari bedong.Setelah bayimu beralih dari bedong, tidur tengkurap bisa menjadi aman ketika bayi bisa berguling ke posisi tengkurap dengan sendirinya. Namun, selama 12 bulan pertama, kamu harus selalu menidurkan bayi dalam posisi terlentang, dan biarkan dia berguling ke posisi tengkurap jika dia memilih.
Apakah Kita Akan Mengubah Pandangan tentang Bedong?
Jika suatu saat ada penelitian berbasis bukti yang menunjukkan kekhawatiran terkait bedong, tentu saja! Kami selalu beradaptasi seiring dengan pembelajaran baru, dan kami selalu menganjurkan orang tua agar selalu terbuka terhadap penelitian baru serta memberikan rekomendasi berdasarkan apa yang dikatakan oleh sains berbasis bukti.Apakah Saya Harus Membedong Bayi untuk Mendapatkan Pola Tidur Sehat?
Kami tahu bahwa sains menunjukkan bahwa bedong, jika dilakukan dengan benar, adalah aman. Oleh karena itu, bedong sangat dianjurkan di kelas-kelas bayi newborn. (Perlu kamu ketahui bahwa di blog 7 Tips Tidur Newborn Hingga 5 Bulan Pertama dan 4 Cara Beralih Dari Bedong, kami juga membahas bagaimana cara beralih dari bedong. Bedong hanya cocok untuk bayi yang belum bisa berguling.)
Namun, jika bedong tidak sesuai untukmu atau bayimu karena alasan apa pun, sebagai orang tua kami tidak akan pernah menyarankan kamu untuk membedong di luar batas kenyamanan. Tujuan kami hanyalah memberikanmu alat-alat yang bisa membantu keluargamu berkembang dengan baik.
Kami ada di timmu. Aku ingin kamu berkembang dan menikmati masa-masa indah dengan bayimu!
- Van Sleuwen et al. (2007). Swaddling: A Systematic Review
- Lauren Vinopal. (2022). The Moro Reflex: Why your Sleep Baby Suddenly Freaks Out
- Futagi, Y., Toribe, Y., & Suzuki, Y. (2012). The Grasp Reflex and Moro Reflex in Infants: Hierarchy of Primitive Reflex Responses
- Healthy Children, American Academy of Pediatrics. (2022). Swaddling: Is it safe your your baby?
- American Academy of Pediatrics. (2016). SIDS and Other Sleep-Related Infant Deaths: Recommendations for a Safe Infant Sleeping Environment
- Canadian Paediatric Society. (2018). Swaddling.
- Gerard, Harris, and Thach. (2002). Spontaneous Arousals in Supine Infants While Swaddled and Unswaddled During Rapid Eye Movement and Quiet Sleep
- Brittany Clair. (2017.) It’s a Wrap: The Science on Swaddling
- Manaseki-Holland et al. (2010). Effects of Traditional Swaddling on Development: A Randomized Controlled Trial