Tanda-Tanda Karies Gigi pada Bayi

Jangan Terlewat! Kenali 4 Tanda Awal Gigi Berlubang pada Bayi dan Balita

Sebagai orang tua, mungkin kita seringkali tidak menyadari adanya perubahan kecil pada si Kecil. Seperti saat saya melihat bintik putih di gigi anak saya, awalnya saya kira itu sisa susu yang menempel. Ternyata, itu adalah tanda awal karies gigi yang seringkali tidak disadari oleh banyak orang tua.

Gigi berlubang atau karies gigi seringkali dianggap masalah orang dewasa. Padahal, masalah ini juga bisa menyerang bayi dan balita. Karies gigi adalah masalah yang sangat umum dan masih menjadi tantangan di Indonesia. Faktanya, berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Kementerian Kesehatan RI, lebih dari 90% anak usia 5–6 tahun di Indonesia mengalami masalah karies gigi¹. Setiap anak, tanpa memandang usia, berisiko mengalaminya. Jika dibiarkan, masalah ini bisa menimbulkan konsekuensi serius.

Untuk membantu para orang tua dan pengasuh, Mummasphere hadir memberikan panduan lengkap tentang apa itu karies gigi anak, apa saja gejalanya, dan bagaimana cara menanganinya sejak dini.


Tanda-Tanda Awal Karies Gigi pada Bayi dan Balita

Seringkali, karies gigi dimulai dengan tanda-tanda yang sangat halus. Berikut adalah 4 tanda penting yang perlu diperhatikan sejak beberapa bulan hingga tahun pertama pertumbuhan si Kecil:

1. Bercak Putih pada Gigi (White Spot Lesions)

Bercak putih adalah perubahan warna pada enamel gigi yang biasanya muncul di bagian depan atau tepi gigi. Bercak ini merupakan tanda terkikisnya enamel dan menjadi penanda awal dari karies gigi².

Tips: Pastikan botol susu atau dot tidak digunakan sebagai 'teman tidur' anak. Sisa susu yang menempel di gigi semalaman adalah pemicu utama munculnya bercak ini.

2. Gigi Sensitif terhadap Suhu

Jika anak mulai sering mengeluh saat menyantap makanan atau minuman yang terlalu panas atau dingin, perlu waspada. Seringkali tanda ini terabaikan, namun keluhan yang konsisten bisa jadi merupakan tanda awal infeksi gigi yang disebabkan oleh gigi berlubang.

3. Perubahan Warna Gigi

Ini adalah tanda karies gigi yang paling jelas, terutama jika warnanya sudah berubah menjadi cokelat atau hitam. Ini menandakan adanya lubang yang sudah terbentuk, sehingga langkah terbaik adalah segera menjadwalkan kunjungan ke dokter gigi untuk mendapatkan perawatan.

4. Bau Mulut yang Tak Kunjung Hilang

Bau mulut yang tidak hilang meskipun anak sudah rajin menyikat gigi bisa menjadi indikasi adanya gigi berlubang. Jika bau mulut tidak membaik dengan perubahan diet atau kebiasaan sikat gigi, segera konsultasikan ke dokter gigi.


Pencegahan Dini: Langkah Terbaik untuk Kesehatan Gigi Anak

Mencegah selalu lebih baik daripada mengobati. Bahkan sebelum gigi pertama tumbuh, orang tua dan pengasuh sudah bisa mulai merawat kesehatan mulut bayi:

  • Bersihkan Gusi: Sebelum gigi tumbuh, gunakan kain kasa atau cotton bud yang dibasahi air bersih untuk membersihkan gusi bayi setelah menyusu.

  • Sikat Gigi: Begitu gigi pertama tumbuh, gunakan sikat gigi berbulu lembut khusus bayi dengan pasta gigi ber-fluoride seukuran sebutir beras³.

  • Hindari Gula Berlebihan: Batasi konsumsi minuman atau makanan manis, terutama sebelum tidur.


Segera Buat Janji Temu dengan Dokter Gigi!

Jika Anda melihat salah satu tanda karies gigi pada anak, jangan tunda lagi! Segera jadwalkan kunjungan ke dokter gigi anak. Dengan penanganan yang cepat dan kebiasaan higienis yang baik, kita bisa melindungi kesehatan gigi anak seumur hidup.


FAQ: Pertanyaan Umum Seputar Karies Gigi Anak

1. Apa beda bercak putih dan noda susu biasa?

Bercak putih akibat karies biasanya tidak hilang saat disikat, dan muncul di lokasi yang sama terus-menerus. Baca lebih lanjut tentang perawatan gusi dan gigi bayi di sini.

2. Apakah pasta gigi fluoride aman untuk bayi?

Aman, asalkan jumlahnya sangat kecil (seukuran beras) dan tidak ditelan. Pelajari cara memilih pasta gigi yang aman di artikel ini.

3. Apakah MPASI bisa memengaruhi kesehatan gigi?

Tentu. MPASI tinggi gula alami (seperti jus buah tanpa serat) bisa mempercepat karies jika tidak dibarengi kebiasaan menyikat gigi. Baca panduan MPASI rendah gula di sini.

4. Kapan sebaiknya anak pertama kali ke dokter gigi?

Sebaiknya sebelum usia 1 tahun atau segera setelah gigi pertama tumbuh.


Referensi Ilmiah

  1. Riskesdas Kemenkes RI 2018: https://www.litbang.kemkes.go.id/laporan-riset-kesehatan-dasar-riskesdas/

  2. American Academy of Pediatric Dentistry (AAPD). Guideline on Caries Risk Assessment and Management for Infants, Children, and Adolescents.

  3. World Health Organization (WHO). Oral health promotion: toolkit for settings.


← Postingan Lama

Tinggalkan komentar

Our Favorites